JAKARTA - Berdasarkan data Global Trade Atlas (2020), tercatat ekspor furniture dari Indonesia ke AS periode Januari-Mei 2020 sebesar USD 582,11 juta. Jumlah ini meningkat 51,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 384,82 juta.
“Di tengah pandemi Covid-19, ekspor produk furnitur periode Januari?Mei 2020 justru meningkat secara signifikan sebesar 51,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini tentunya memberikan angin segar terhadap kinerja ekspor nasional,” jelas Kepala Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) Bayu Nugroho.
Bayu menjelaskan, peningkatan nilai ekspor furnitur dari Indonesia khusus untuk daerah Pantai Barat AS periode Januari-Mei 2020 berhasil mencapai USD 366,21 juta. Nilai ini melonjak sebesar 72,15%, dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar USD 212,72 juta.
Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-8 negara pengekspor furnitur terbesar ke AS. Total ekspor furnitur Indonesia ke AS pada 2019 tercatat sebesar USD 1,04 miliar, meningkat 29,16% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar USD 808,77 juta.
Berdasarkan data BPS yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-AS periode Januari-Mei 2020 tercatat sebesar USD 10,75 miliar, dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 3,70 miliar. Sedangkan pada 2019, total perdagangan kedua negara mencapai USD 27,11 miliar dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 8,58 miliar. (LM)