JAKARTA. PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO), perusahaan grosir makanan dan minuman milik DKSH Holding dari Swiss, kembali membukukan kerugian sebesar Rp75,54 miliar pada Januari-September (9M) 2021.
Kerugian tersebut sekitar 2,5 lipat lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya, menurut laporan keuangan WICO yang baru saja dirilis. Pada 9M 2020, kerugian perseroan tercatat sebesar Rp21,05 miliar.
Penurunan penjualan menjadi salah satu faktor penurunan penjualan WICO. Pada 9M 2021, penjualan bersih perseroan tercatat sebesar Rp2,03 triliun. Penjualan bersih di 9M 2021 turun 13,13% secara year-on-year (yoy) dari Rp2,34 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, beban penjualan WICO tercatat naik 5,3% yoy menjadi Rp59 miliar. Kemudian beban keuangannya naik hampir 6 kali lipat menjadi Rp6,41 miliar.
Per 30 September 2021, DKSH Holding AG mengendalikan 65,9% saham WICO. Kemudian Djajadi Djaja, Komisaris Wico, memiliki 27,59% saham, serta sisanya 7,5% saham dimiliki oleh investor publik. (KR)