JAKARTA - Neraca perdagangan sepanjang tahun 2022 surplus US$ 54,46 miliar, yang ditopang sektor nonmigas. Sedangkan sektor migas, mencatatkan defisit perdagangan sepanjang tahun.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Senin (16/1), Efliza ME, Direktur Statistik Distribusi BPS menyampaikan perdagangan sektor migas defisit US$ 24,39 miliar sedangkan sektor nonmigas surplus US$ 78,84 miliar.

Di periode serupa tahun lalu, perdagangan migas defisit US$ 13,28 miliar dan nonmigas tercatat surplus sebesar US$ 48,70 miliar sehingga tercatat neraca perdagangan surplus US$ 35,41 miliar.

Sepanjang 2022, nilai ekspor tercatat US$ 291,97 miliar, yang terdiri atas ekspor migas US$ 16,02 miliar dan nonmigas US$ 275,95 miliar. Sedangkan nilai impor sebesar US$ 237,52 miliar, terdiri atas nilai impor miga US$ 40,41 miliar dan impor nonmigas US$ 237,52 miliar.

Negara yang menjadi sasaran ekspor nonmigas antara lain, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan India. Sedangkan negara asal impor, Tiongkok, Jepang, Australia, dan AS. (LK)