BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 9.925

+75 (+0,76%)

JAKARTA. Laba bersih konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada tahun 2022 mencapai Rp 40,7 triliun, tumbuh 29,6% secara tahunan atau Year on Year (yoy) karena meningkatnya jumlah penyaluran kredit.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan pada tahun 2022 seluruh segmen pinjaman mengalami pemulihan sehingga pada akhirnya jumlah kredit mengalami pertumbuhan 11,7% menjadi Rp711,3 triliun. Selain itu, terjadi pengembangan ekosistem bisnis secara hybrid, baik pada platform online maupun offline, yang telah mendorong frekuensi transaksi mencetak rekor tertinggi dan mendorong naiknya jumlah dana giro dan tabungan (CASA) sebesar 10,6% (yoy), demikian Jahja dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (26/1)..

Jahja merinci Sepanjang 2022, BCA juga mencatat permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya, dengan Kredit korporasi naik 12,5% (yoy) menjadi sebesar Rp322,2 triliun dan kredit komersial & UKM naik 10,1% (yoy) menjadi Rp210,2 triliun.

Sementara itu KKB naik 13,6% YoY menjadi Rp46,1 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 13,4% YoY menjadi Rp13,8 triliun sehingga total portofolio kredit konsumer naik 11,7% (yoy) menjadi Rp171,3 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 11,7% (yoy) menjadi Rp711,3 triliun di Desember 2022, lebih tinggi dari target pertumbuhan 8%-10%. (AM)