Segmen infrastruktur dan gedung masih dominasi kontrak baru WIKA
JAKARTA. Segmen infrastruktur dan gedung menyumbang 63% perolehan nilai kontrak baru PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yang mencapai Rp33,35 triliun pada 2022. Nilai kontrak baru tersebut naik 24,43% dibandingkan capaian tahun 2021 sebesar Rp26,8 triliun.
Sekretaris Wijaya Karya Mahendra Vijaya merinci selain segmen infrastruktur dan Gedung yang meraih nilai kontrak baru sebesar Rp20,76 triliun, EPC (engineering, procurement, and construction) memberikan kontribusi sebesar 16% atau Rp5,07 triliun, properti dan investasi sebesar 19% dengan perlolehan masing-masing Rp949 miliar dan Rp81 miliar.
Untuk tahun 2023 ini, Mahendra menargetkan WIKA meraih kontrak baru sekitar Rp34 triliun hingga Rp36 triliun. Angka tersebut hanya naik maksimal Rp2,65 triliun dari capaian 2022. “Iya naik dua digit. Kami targetkan ada di rentang antara Rp34 triliun sampai Rp36 triliun,” ujarnya seperti dikutip Bisnis pekan ini.
Saat ini WIKA sedang mengerjakan beberapa proyek seperti Jalan Tol Pekanbaru-Padang senilai Rp3,46 triliun dan pengerjaan sudah mencapai 68,19%. Juga Jalur Kereta Cepat senilai Rp14,5 triliun yang sudah mencapai 96,27%, Bendungan Tiga Dihaji senilai Rp596 miliar (selesai 68,63%), Pembangkit Listrik Bertenaga 2x50 megawatt di Palu senilai Rp2,09 triliun (selesai 66,54%), dan Kabel Bawah Laut 150 kV Sumatera–Bangka senilai Rp666 miliar (selsai 93,97%). (AM)