GIAA - PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Rp 53

-1 (-2,00%)

JAKARTA. Pemerintah masih terus melakukan upaya penyehatan di tubuh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Setelah rights issue dan Penyertaan Modal Negara (PMN), penyehatan akan dilanjutkan dengan private placement.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana private placement akan dilakukan beberapa bulan ke depan, sambil menunggu dan memastikan saham Garuda memiliki nilai wajar. Sebelumnya, GIAA menerima dana PMN senilai Rp7,5 triliun dan melakukan rights issue senilai Rp7,79 triliun.

Aksi korporasi akan dilanjutkan dengan private placement melalui pendistribusian saham sebagai konversi utang sebesar 25,8 miliar saham atau senilai Rp5,05 triliun, termasuk di dalamnya realisasi Obligasi Wajib Konversi (OWK). “Aksi korporasi harus memberikan value added buat bangsa ini,” kata Erick di sela-sela penyelenggaraan Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2/2023).

Sementara itu Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di tempat terpisah mengatakan potensi dana private placement ditargetkan berkisar US$300 juta – US$ 400 juta atau sekitar Rp4,5 triliun - Rp6,0 triliun. Nilai yang pasti dari emisi sangat ditentukan oleh kinerja Garuda sampai dengan kuartal I-2023, sehingga para calon investor menjadi lebih yakin.

Tiko juga mengatakan sejumlah investor potensial telah mulai menjajaki untuk berpartisipasi dalam private placement Garuda Indonesia, di antaranya beberapa airlines dari Timur Tengah. Namun, pembicaraan belum menyebut nilai karena masih awal. “Semoga Maret sudah bisa kami update. Mudah-mudahan beberapa maskapai di Timur Tengah [ikut private placement].” (AM)