Laba Indo Rama merosot 49,70% dipengaruhi kurs mata uang
JAKARTA - Penjualan PT Indo Rama Synthetics Tbk (INDR) tumbuh 5,81% di 2022 berkat kenaikan penjualan di pasar lokal. Namun, labanya merosot 49,70% dipengaruhi kerugian kurs mata uang asing.
Dikutip dari Laporan Keuangan Tahun 2022 pada Selasa (21/2), Vishnu Swaroop Baldwa, Presiden Direktur PT Indo Rama Synthetics Tbk (INDR) menyampaikan pendapatan sebesar US$ 936,14 juta, naik dari US$ 884,10 juta di 2021. Laba kotor tercatat US$ 80,81 juta, turun 37,68% dari US$ 129,77 juta, laba sebelum pajak US$ 51,98 juta, anjlok 48,46% dari US$ 100,87 juta dan laba tahun berjalan merosot menjadi US$ 42,53 juta dari US$ 84,56 juta.
Kontributor pendapatan dari segmen pemintalan benang sebesar US$ 627,84 juta, polyster US$ 451,05 juta, dan kain US$ 41,29 juta. Pada 2021, segmen pemintalan benang menyumbang pendapatan US$ 647,61 juta, polyster US$ 404,76 juta, dan kain US$ 33,73 juta.
Dari aspek pemasaran, penjualan ekspor tercatat US$ 493,87 juta, turun dari US$ 540,41 juta di 2021. Penjualan di pasar lokal naik menjadi US$ 444,04 juta dari US$ 344,54 juta.
Di sisi pasar geografis, penjualan INDR di Indonesia mencapai US$ 352,10 juta, naik dari US$ 277,43 juta. Penjualan di Asia (kecuali Indonesia) US$ 338,90 juta, naik dari US$ 333,46 juta, Eropa US$ 61,66 juta, turun dari US$ 108,32 juta, Amerika Utara sebesar US$ 73,46 juta, tumbuh dari US$ 68,46 juta, Amerika Selatan US$ 23,74 juta, melandai dari US$ 28,80 juta, dan negara lainnya US$ 86,25 juta, naik dari US$ 67,60 juta. (LK)