PGEO - PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk

Rp 1.080

-10 (-0,92%)

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) alokasikan belanja modal Rp 7,69 triliun guna pengembangan kapasitas di wilayah kerja pertambangan (WKP). Sumber dananya dari initial public offering (IPO) sebanyak Rp 9,02 triliun.

Dalam prospektus singkat dikutip Rabu (22/2), dari total capital expenditure (capex) itu sebanyak Rp 4,23 triliun untuk pengembangan konvensional dan utilisasi co generation technology guna permintaan tambahan pelanggan eksisting. Pengembangannya di sejumlah WKP antara lain, WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sunga Penuh dan WKP Gunung Sibayak dan WKP Sinabung.

Sekira Rp 2,54 triliun digunakan mengantisipasi kebutuhan baru di WKP antara lain, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang-Drajat. Dan, sisanya Rp 923,73 miliar diperuntukkan pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production.

Selebihnya atau sekira Rp 1,35 triliun digunakan membayar sebagian facilities agreement per 23 Juni 2021 antara perusahan dan mandated lead arrangers, kreditur sindikasi awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebagai facility agen.

Diketahui, GPEO melakukan IPO dengan menerbitkan 10,35 milliar dengan harga Rp 875 per saham mulai kemarin (20-22/2). (LK)