PGEO - PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk

Rp 1.080

-10 (-0,92%)

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) optimistis mencapai pengembangan kapasitas terpasang pembangkit panas bumi sebesar 600 megawatt (MW) hingga 2027.

Dalam pencatatan perdana saham pada Jumat (24/2), Ahmad Yuniarto, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyampaikan dana hasil initial public offering (IPO) untuk pengembangan kapasitas terpasang pembangkit panasa bumi. "Dari kapasitas saat ini akan dari 672 MW menjadi 1.272 MW pada 2027," katanya.

Saat ini, kapasitas pembangkit panas bumi di Indonesia sekira 2,8 Gigawatt (GW). Nantinya di 2020 akan mencapai 6,2 GW dengan compound annual growth rate (CAGR) 10,4% dibandingkan rerata global CAGR 3,9%. Indonesia akan menyumbang 28% dari proyek kapasita panas bumi secara global pada 2030.

Saat ini, PGEO mengelola 13 wilayah kerja panas bumi dengan total kapasitas terpasang 1.877 MW. Terdiri atas 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW dikelola via skema kontrak operasi bersama.

Selama masa penawaran, saham PGEO kelebihan permintaan 3,81 kali dari porsi pooling. Dalam aksi itu, perusahaan menawarkan 10,35 miliar dan harga pelaksanaan Rp 875 per lembar sehingga nilainya sebesar Rp 9,05 triliun. (LK)