ANTM - PT. Aneka Tambang Tbk

Rp 1.490

+20 (+1,00%)

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan penjualan bauksit pada 2023 tumbuh hingga 27%, meskipun terdapat terdapat larangan ekspor.

Untuk mencapai target tersebut, ANTM akan fokus dalam pengembangan penjualan bijih bauksit di pasar domestik. Sedangkan dari sisi produksi, perseroan menargetkan volume produksi bijih bauksit tumbuh sekitar 21%.

Sebagai catatan, ANTM mencatat volume produksi bijih bauksit pada 2022 sebesar 1,65 juta Wet Metric Ton (WMT). Sementara volume penjualan bijih bauksit pada 2022 tercatat sebesar 1,24 juta WMT.

Menurut data idnfinancials.com, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan larangan ekspor bijih bauksit dari Indonesia. Larangan ini akan berlaku mulai Juni 2023. Presiden Joko Widodo menyebut larangan ini diterapkan untuk mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit dalam negeri.

Sejalan dengan rencana tersebut, ANTM juga telah membangun pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Pabrik ini dikembangkan oleh perseroan bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton SGAR per tahun. (KR)