BNLI - PT. Bank Permata Tbk

Rp 940

+10 (+1,00%)

JAKARTA – PT Bank Permata Tbk (BNLI) telah resmi mengenalkan produk terbarunya, Permata RDN Syariah, rekening dana nasabah berbasis syariah. Produk ini akan diintegrasikan ke dalam aplikasi perusahaan efek (PE) lewat bantuan Permata Application Program Interface (API).

Menurut Herwin Bustaman, Direktur Unit Bisnis Syariah Bank Permata, investasi syariah tertinggal dibanding investasi konvensional karena kurangnya opsi pembukaan RDN secara digital dan tanpa hambatan. “Jumlah investor syariah hanya bertumbuh sekitar 80 ribu dari 2018 hingga 2022. Kita bandingkan dengan jumlah investor konvensional yang bertumbuh dari 1.6 juta di tahun 2018 menjadi 10.3 juta di tahun 2022,” tambahnya.

Thomas Nugroho, Chief Executive Officer (CEO) PT RHB Sekuritas, partner perusahaan sekuritas pertama Bank Permata, turut mengakui ketertinggalan investasi syariah. Ia percaya bahwa masalah di balik lemahnya kinerja investasi syariah adalah kurangnya infrastruktur yang layak dan mudah diakses. Oleh karena itu, BNLI, dibantu dengan RHB Sekuritas, meluncurkan Permata RDN Syariah.

Kedua perusahaan bertujuan untuk meningkatkan dan memfasilitasi investasi syariah yang lebih mudah. “Dengan Permata RDN Syariah, harapannya kami bisa meningkatkan jumlah investor syariah di Indonesia secara eksponensial,” Nugroho menyimpulkan ketika ditemui di Konferensi Pers Pembukaan Akun Digital Permata RDN Syariah di Jakarta kemarin (2/3).

Sebagai catatan, RHB Sekuritas, partner Bank Permata dalam kolaborasi RDN Syariah ini, adalah perusahaan sekuritas yang didirikan tahun 1990. Sekarang, perusahaan ini menjadi bagian RHB Investment Bank, penyedia layanan finansial asal Malaysia, yang jangkauannya mencapai negara-negara ASEAN dan beberapa wilayah di Indonesia. (ZH)