Matahari masih catat rugi Rp 429,63 miliar
JAKARTA - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), pengelola jaringan retail modern, masih mencatat rugi tahun berjalan di 2022, meskipun meraih kenaikan 5,43% pada penjualan bersih. Rugi perusahaan ini naik 27,28% menjadi Rp 429,63 miliar dari tahun 2021, rugi sebesar Rp 337,54 miliar.
Dalam Laporan Keuangan Tahun 2022 yang dikutip Senin (6/3), Adrian Suherman, Direktur Utama PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menyampaikan penjualan bersih naik menjadi Rp 7,01 triliun, dari periode serupa tahun 2021 sebesar Rp 6,65 triliun. Pendapatan terdiri atas penjualan langsung Rp 6,93 triliun dan konsinyasi Rp 479,96 miliar.
Laba kotor tercatat Rp 1,28 triliun, naik dari Rp 1,19 triliun. Namun, rugi usaha perusahaan ini membengkak menjadi Rp 210,94 miliar dari Rp 68,28 miliar. Ini disebabkan kenaikan beban penjualan, beban umum administrasi, serta beban lainnya.
Rugi sebelum pajak juga ikut naik menjadi Rp 397,03 miliar, dari sebelumnya rugi sebelum pajak tercatat Rp 314,91 miliar. Jumlah rugi komprehensif berjalan Rp 418,38 miliar, naik dari sebelumnya Rp 316,70 miliar. (LK)