Bakrie & Brothers bukukan kenaikan pendapatan 50% lebih
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) membukukan kenaikan pendapatan sepanjang 2022 sebesar 52,16% menjadi Rp3,62 triliun. Bidang manufacturing pipa baja masih menjadi kontributor utama.
Direktur Keuangan Bakrie & Brothers Roy Hendrajanto M. Sakti menjelaskan kontribusi pendapatan dari PT Bakrie Pipe Industries (BPI) pada 2022 mencapai Rp2,06 triliun, atau naik 93,1% dari Rp1,06 triliun. Pendapatan BPI melonjak seiring dengan kenaikan permintaan dari general market sebesar Rp578,5 miliar, dari Rp706 miliar pada 2021 menjadi Rp1,28 triliun pada 2022.
"Bidang manufaktur pipa baja menjadi kontributor utama peningkatan pendapatan kami tahun ini, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries (BPI) sebesar Rp994 miliar, dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) naik Rp76 miliar," ujarnya. Dari sisi bottom line, BNBR mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 317,93% (yoy) dari Rp63,67 miliar pada 2021 menjadi Rp266,13 miliar pada 2022.
Presiden Direktur dan CEO Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie menjelaskan kinerja positif tersebut merupakan hasil dari sejumlah proyek strategis yang dijalankan Perseroan bersama unit-unit usahanya. “Sektor manufaktur adalah salah satu penyumbang utama, selain sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh VKTR," kata Anindya dalam siaran pers, Jumat (3/3/2023).
Menurut Roy, Kinerja positif tersebut akan berlanjut karena BNBR tengah menggarap sejumlah proyek, antara lain bus listrik dan motor listrik yang secara khusus dikembangkan oleh PT VKTR Teknologi Mobilitas. Juga proyek energi baru dan terbarukan (EBT) dan pengembangan industri teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi. (AM)