JAKARTA – PT Prodia Digital Indonesia (PRDI), anak perusahaan baru PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), umumkan pengembangan produk terbarunya yang dinamakan U by Prodia, sebuah solusi health and wellness serba-ada.

Merespon popularitas layanan kesehatan digital yang semakin tinggi pada masa pandemi, Prodia kini memiliki fokus tambahan pada bisnisnya, yaitu ekosistem kesehatan digital, yang direalisasikan lewat pengenalan U by Prodia. Aplikasi kesehatan serba-ada ini dirancang untuk dapat memeriksa dan mengecek risiko kesehatan, menyediakan layanan konsultasi dokter daring dan layanan rumah, memesan tes laboratorium, dan bahkan memberikan rekomendasi perbaikan gaya hidup yang ditujukan khusus untuk pengguna dalam satu platform.

Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia Widyahusada, membenarkan adanya Prodia Mobile sebagai produk digital Prodia yang pertama. Ke depannya, perusahaan akan memindahkan pengguna beserta datanya dari Prodia Mobile ke U by Prodia, menjadikan U by Prodia sebagai satu-satunya aplikasi digital Prodia. “Maka, kita berencana menjaring setidaknya lebih dari 1 juta pengguna Prodia Mobile sembari mengakuisisi pengguna baru,” Rudi Cahyadi, Direktur Prodia Digital Indonesia, menambahkan saat ditemui di konferensi pers Peluncuran U by Prodia siang ini (7/3).

Terkait target performa PRDI dan kontribusinya pada kinerja PRDA, Muliaty berencana untuk mencetak pertumbuhan lebih dari 20%. “Jika berbicara secara konvensional, setiap Prodia membangun cabang baru, kami menargetkan pertumbuhan sebesar 20% per tahun. Karena ini adalah layanan digital dengan cakupan pengguna yang luas, kami menargetka lebih tinggi. Namun, tetap harus ada sosialisasi produk dan penyesuaian di masyarakat,” tambahnya.

PRDI baru didirikan oleh Prodia di tahun 2022. Dengan modal dasar Rp 1 triliun dan modal disetor dan ditempatkan sebesar Rp 300 miliar, Prodia Digital dibentuk untuk menyokong visi PRDA menjadi penyedia layanan kesehatan generasi selanjutnya lewat agenda digitalisasinya. (ZH)