ARNA - PT. Arwana Citramulia Tbk

Rp 700

-5 (-0,71%)

JAKARTA – PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) telah resmi memulai pembangunan Plant 4C di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Groundbreaking fasilitas produksi ini dihadiri oleh Herman Deru, Gubernur Sumatra Selatan, minggu ini pada 7 Maret 2023. Pabrik ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi hingga 4 juta meter persegi (m2) per tahun, walaupun baru akan rampung pada H2 2024.

Sementara itu, ARNA telah menyelesaikan konstruksi pabrik terbarunya, Plant 5C, di Mojokerto, Jawa Timur, bulan lalu (22/2). Penyelesaian pembangunan ini tepat waktu seiring dengan target beroperasinya pada kuartal kedua 2023, pada 5 April 2023. Fasilitas produksi ini dipersiapkan untuk memproduksi 4.4 juta m2 keramik tiap tahunnya.

ARNA dikabarkan telah menghabiskan masing-masing Rp 300 miliar untuk pembangunan kedua pabrik baru tersebut. Dengan fasilitas tambahan ini, ARNA akan memiliki kapasitas produksi sebesar 72,77 juta m2 pada akhir 2024.

Menurut Edy Suyanto, Chief Operational Officer ARNA, terdapat pula rencana pembangunan pabrik baru lainnya di tahun 2025. Pihak manajemen tengah meninjau dua lokasi untuk pendirian pabrik tersebut, yaitu Plant 6, yang diperkirakan akan berada di Jawa Barat. Pabrik ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 6 juta m2, menjadi 78,77 juta m2 pada akhir 2025, dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 400 miliar. “Kami mencari lahan yang lebih luas, agar kami bisa ekspansi Plant 6 menjadi Plant 6A, 6B, dan 6C,” tambahnya saat ditemui di Public Expose tahunan ARNA di bilangan Jakarta Barat hari ini (9/3).

ARNA kemudian akan memfokuskan distribusi produknya di pasar domestik, bahkan memproyeksikan kontribusinya untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN). “Ekspor kami hanya berkontribusi 1% terhadap total penjualan ARNA,” ungkap Rudy Sujanto, CFO ARNA.

Sebagai catatan, ARNA adalah satu-satunya produsen keramik di Indonesia dengan sertifikat hijau lewat penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam proses produksinya. Suyanto menjelaskan bahwa ARNA telah menggunakan panel surya untuk Plant 5 di Mojokerto dengan kapasitas 3 megawatt hour (MWh) per tahun dan sukses mengurangi emisi karbon hingga 11%. Begitu pula Plant 2 di Serang, Banten, yang telah menggunakan tenaga surya dengan kapasitas 4.4MWh per tahun dan mereduksi emisi sebesar 15%. (ZH)