Bank Jabar batalkan rencana rights issue
JAKARTA - PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menunda rencana persetujuan rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada 4 April 2023.
Yuddy Renaldi, Direktur Utama PT BPD Bank Jabar dan Banten Tbk (BJBR) menyampaikan perusahaan membatalkan rencana agenda persetujuan penammbahan modal modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II pada RUPST Tahun Buku 2022. "Pertimbangan rasio permodalan terkini, perusahaan meyakini kondisi modal memadai untuk menunjang ekspansi kredit," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa (14/3).
Semula, manajemen BJBR akan menerbitkan maksimum 1,83 miliar saham Seri B bernominal Rp 250 per lembar. Jumlah saham yang akan diterbitkan itu setara 17,45% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat rights issue. Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya dalam aksi korporasi ini akan terdilusi 14,86% dari persentase kepemilikan saham di perusahaan.
Sebelum rights issue, modal dasar BJBR Seri A senilai Rp 2,4 triliun, modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 1,85 triliun, dan modal dalam portepel Rp 54,32 miliar. Modal dasar Seri B Rp 1,6 triliun, modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 776,68 miliar, dan modal dalam portepel Rp 823,31 miliar.
Per Desember 2022, BPD ini menyalurkan kredit Rp 108,34 triliun naik 12,89% dari tahun 2021 dan non performance loan Rp 1,24 triliun, turun 1,16% dari tahun 2021. (LK)