Pasar Saham Asia dibayangi kekhawatiran krisis perbankan di AS
JAKARTA - Pasar saham di Asia dilaporkan merosot pada Selasa (14/3) imbas dari kekhawatiran akan krisis perbankan di Amerika Serikat (AS) pasca penutupan Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Pasar saham di Jepang dilaporkan mengalami kerugian terbesar di antara pasar saham di Asia.
Dikutip dari Reuters.com, kejatuhan dua perbankan di AS dalam sepekan telah mendorong aksi jual skala besar telah memukul harga saham perbankan di AS, yang dipicu kebijakan The Fed menaikkan suku bunga.
Pada Selasa (14/3), indeks MSCI untuk pasar Asia Pasific di luar Jepang, dilaporkan turun 0,5% pada perdagangan sesi perdana. Yang mana, pasar keuangan Australia (AXFJ) ikut mengalami imbasnya.
Nikkei Jepang (N225) turun 2%, Tokyo Stock Exchange's Banks Index (IBNKS.T) turun 7,4% pada awal perdagangan, penurunan terdalam dalam tiga tahun terakhir.
Darmien Boey, Kepala Strategi Ekuitas di Bank Barrenjoey, Sydney menyampaikan Bank Run telah mulai terjadi di pasar interbank. Menurut dia, likuiditas yang terukur seharusnya dapat menghentikan dinamika, tetapi Main Street mengamati perkembangan berita dan termasuk informasi bukan keuangan. (LK)