CCSI - PT. Communication Cable Systems Indonesia Tbk

Rp 250

-2 (-1,00%)

JAKARTA – PT Communication Cable System Indonesia Tbk (CCSI) berhasil membukukan Rp 615,3 miliar penjualan dan Rp 50,1 miliar laba bersih pada tahun 2022, melebihi target yang ditetapkan di awal tahun lalu. Walaupun kinerjanya mengagumkan, jajaran direksi mengaku harus tetap realistis melihat faktor-faktor eksternal yang akan memengaruhi bisnis CCSI di tahun 2023.

Kenaikan pendapatan CCSI di tahun 2022 sebesar 46%, sedangkan laba bersihnya naik sekitar 29%. “Pada tahun 2020, kinerja kami sebenarnya sempat turun. Demand yang sempat terhambat pandemi baru terealisasikan di tahun 2021-2022, sehingga kinerja kami kembali naik,” Sukarnen, Wakil Presiden Direktur CCSI, menjelaskan alasan di balik tren peningkatan performa perseroan.

Namun, setelah mendapatkan laju pertumbuhan dua digit di top line dan bottom line tahun lalu, pihak manajemen hanya menargetkan laju pertumbuhan single-digit­ pada pendapatannya tahun ini. Sementara itu, CCSI menargetkan kenaikan sebesar Rp 50 miliar pada bottom line. Sukarnen juga menggarisbawahi tekanan inflasi yang merata di dunia saat ini. “Ditambah lagi, tahun ini sudah masuk tahun politik, yang mungkin akan memengaruhi perizinan [komersialisasi],” jelasnya lebih lanjut.

CCSI diketahui telah membentuk usaha patungan bernama PT Varuna Cahaya Sentosa di tahun 2022, yang akan menggarap proyek SKKL skala besar dengan panjang > 4.000 km, mengelilingi Jawa, Bali, Labuan Bajo, Makassar, Kalimantan, Takisung, dan kembali ke Jawa. Unit bisnis ini ditengarai oleh CCSI dan PT NAP Info Lintas Nusa.

Proyek CCSI memang didominasi oleh sektor swasta. “Hanya sekitar 17% dari BUMN dan anak perusahaannya,” Teuku Zulfikar, Sales Director CCSI mengonfirmasi saat ditemui di Paparan Publik Tahunan CCSI sore tadi (24/3). (ZH)