ANTM - PT. Aneka Tambang Tbk

Rp 1.540

-60 (-3,75%)

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatat penjualan emas tertinggi sepanjang sejarah sekaligus memberikan kontribuso tertinggi terhadap penjualan Perseroan. Antam pun membukukan peningkatan laba bersih yang melesat sebesar 105,23% menjadi Rp3,82 triliun sepanjang 2022.

Sepanjang tahun 2022 Antam berhasil membukukan penjualan naik 19,46% menjadi Rp45,93 triliun dari tahun sebelumnya Rp38,44 triliun. Dari jumlah itu penjualan emas menjadi kontributor tertinggi sebesar Rp31,62 triliun, naik 21,90% (YoY) dari tahun 2021 yang sebesar Rp25,94 triliun. Antam menjual 34,97 ton pada 2022 atau naik 19% dari 29,39 ton.

“Antam kembali mencatatkan tingkat penjualan tertinggi produk emas sepanjang sejarah perusahaan,” kata Sekretaris Perusahaan Syarif Faisal Alkadrie, pekan lalu. Menurut Syarif, penjualan feronikel dan bijih nikel tumbuh masing-masing 7,83% (YoY) dan 17,91% (YoY). Pertumbuhan penjualan disusul oleh produk alumina sebesar 40,94% (YoY) dari Rp931,80 miliar pada 2021 menjadi Rp1,31 triliun dan bijih bauksit juga naik 23,0% menjadi Rp618,48 miliar.

Menguatnya kemampuan keuangan PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA), entitas anak, dengan melunasi seluruh pokok pinjaman sebesar 3,55 miliar yen atau US$ 26,16 juta telah mendorong penguatan profitabilitas Perseroan. Penguatan profitabilias juga ditopang oleh kinerja positif segmen bauksit dan alumina yang telah mencapai keuntungan sebesar Rp310 miliar, dari  rugi Rp1,48 triliun.

“Optimalisasi tingkat produksi dan penjualan komoditas utama Antam mendukung capaian EBITDA 2022 yang mencapai sebesar Rp7,35 triliun, naik 29% dari2021 sebesar Rp5,71 triliun,” lanjut Syarif Faisal. Pada akhirnya Antam meraih laba bersih melesat 105,23% menjadi Rp3,82 triliun dari Rp1,82 triliun pada 2021. (AM)