Pendapatan turun 60,56%, rugi Indofarma membengkak
JAKARTA - Kinerja PT Indofarma Tbk (INAF), perusahaan farmasi, tergerus 60,56% pada 2022 dibandingkan tahun 2021. Capaian itu menyebabkan laba perusahaan ini merosot 124,37%.
Dalam Laporan Keuangan Tahun 2022 yang dikutip Senin (3/4), Agus Heru Darjono, Presiden Direktur INAF menyebutkan penjualan bersih tercatat Rp 1,14 triliun, turun dari tahun 2021 penjualan sebesar Rp 2,90 triliun. Rugi kotor tercatat Rp 110,10 miliar dari sebelumnya laba kotor sebesar Rp 451,65 miliar disebabkan kenaikan beban pokok penjualan.
Penjualan lokal turun menjadi Rp 1,12 triliun dari sebelumnya Rp 2,89 triliun. Segmen penjualan lokal turun antara lain, Ethical menjadi Rp 524,66 miliar dari Rp 1,11 triliun, alat kesehatan, jasa klinik dan lainnya Rp 139,67 miliar, turun dari Rp 694,15 miliar, vaksin Rp 18,57 milliar, turun dari Rp 924,76 miliar, dan over the counter menjadi Rp 17,06 miliar, turun dari Rp 52,53 miliar.
Untuk pasar ekspor, INAF mencatatkan kenaikan penjualan over the counter menjadi Rp 7,55 miliar, naik dari Rp 4,44 miliar dan ethical naik menjadi Rp 6,86 miliar dari sebelumnya Rp 2,44 miliar.
Rugi usaha tercatat Rp 479,54 miliar, anjlok dari sebelumnya laba usaha Rp 51,97 miliar, rugi sebelum pajak Rp 517,55 miliar dari sebelumnya laba sebelum pajak Rp 8,77 miliar dan rugi tahun berjalan Rp 428,48 miliar, makin besar dari sebelumnya rugi Rp 37,57 miliar. (LK)