BBKP - PT. Bank KB Bukopin Tbk

Rp 55

+1 (+2,00%)

JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) pada akhir tahun 2023 menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) berada di bawah 5% dan rasio Loan at Risk (LAR) di bawah 20%. Untuk mencapai target level itu, BBKP akan menjual kredit bermasalah senilai Rp2 triliun.

Tahun 2023 akan mejadi tahun bagi  KB Bukopin untuk terus melanjutkan langkah penyehatan aset untuk mencapai rasio Net performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah sesuai dengan level yang sehat dari regulator.

Wakil Direktur Utama Robby Mondong mengungkapkan terdapat sekitar Rp 2 triliun kredit bermasalah yang harus dijual tahun ini. "Skema penjualan aset ini kemungkinan akan sedikit berbeda dari tahun lalu. Saat ini masih dalam pembicaraan," kata dia pekan lalu.

Sepanjang 2022, KB Bukopin sudah berhasil menjual Rp 5,4 triliun kredit bermasalah secara bulksales dengan menggunakan skema asset swap atau tukar guling aset berkualitas rendah dengan surat utang. Secara rinci, pada Juni 2022, BBKP telah menjual aset bermasalah dan kredit berisiko senilai Rp4,13 triliun dari 180 debitur kepada IDMB United dengan nilai jual sebesar Rp 2,65 triliun atau setara US$ 183,1 juta. Mekanisme pembayaran ditempuh melalui penerbitan private bond (obligasi) senilai US$180 juta dengan tenor 5 tahun.

Bukopin juga menjual NPL senilai Rp 1,3 triliun ke PT Perusahaan  Pengelola Aset (PPA) dengan skema aset swap dimana aset berkualitas rendah dengan aset produktif berupa sukuk. (AM)