Catat pertumbuhan dua digit, pendapatan Mitratel tembus Rp7 triliun
JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), atau yang lebih dikenal dengan Mitratel, membukukan lonjakan pendapatan hingga 12,5% year-on-year (yoy) dari Rp6,87 triliun menjadi Rp7,73 triliun pada tahun 2022.
Pendapatan Mitratel didominasi oleh kontribusi operator seluler, yang mencapai 89% dari total pendapatan. Telkomsel menyumbang 57% dari pendapatan 2022, diikuti oleh Indosat Ooredoo Hutchinson 19%, XL Axiata 10%, Telkom 9%, dan lainnya 5%. Lonjakan pendapatan hingga dua digit ini juga mendorong pertumbuhan laba bersih hingga 29,25% yoy dari Rp1,38 triliun menjadi Rp1,78 triliun pada tahun 2022.
Berdasarkan Paparan Publik Tahunan Mitratel 2023 hari ini (14/4), pemegang saham perseroan sepakat mengalokasikan hingga 70% laba bersih tersebut untuk dividen tunai tahun buku 2022, yang setara dengan Rp1,24 triliun atau Rp15,11 per saham. Tidak hanya itu, MTEL juga akan membagikan dividen spesial sebesar Rp517,66 miliar atau sekitar Rp6 per lembar saham, sehingga total dividen mencapai Rp1,77 triliun atau 99% dari laba bersihnya tahun 2022.
Sebagai perseroan dengan menara telekomunikasi terbanyak di Asia Tenggara, Mitratel menyiapkan capital expenditure sebesar Rp7 triliun untuk memuluskan pertumbuhan dan ekspansinya di masa depan. "Perseroan menyusun strategi pengembangan ekosistem menara dengan terus menjaga pertumbuhan bisnis organik, ekspansi layanan ekosistem menara, dan menangkap peluang inorganik," ungkap Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Utama Mitratel, seperti dikutip dari siaran pers hari ini (14/4). (ZH)