BBKP - PT. Bank KB Bukopin Tbk

Rp 54

+2 (+3,85%)

JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) membukukan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 23,5% secara year-on-year (yoy) menjadi sebesar Rp1,1 triliun pada kuartal pertama (Q1) 2023.

Pertumbuhan pendapatan bunga BBKP pada Q1 2023 didorong oleh penyaluran kredit baru, yang mencapai Rp2 triliun. Penyaluran kredit baru perseroan pada Q1 2023 tercatat naik 38,3% secara yoy.

Adapun total kredit yang disalurkan oleh BBKP tercatat sebesar Rp45,8 triliun pada Q1 2023. Angka penyaluran kredit pada periode ini turun 13,2% secara yoy, karena perseroan masih dalam tahap perbaikan kualitas aset.

Dalam upaya perbaikan kualitas aset, BBKP telah membuat sejumlah hasil yang substansial. Hal ini terlihat dari jumlah kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang telah turun menjadi 48,6% yoy, dari Rp6,1 triliun pada Q1 2022 menjadi Rp3,2 triliun di Q1 2023. Sedangkan rasio NPL gross perseroan telah turun di level 7% pada Q1 2023, dari 11,8% di kuartal yang sama tahun lalu.

“Perbaikan kualitas aset ini berhasil diraih melalui metode organik seperti penagihan intensif, cessie, maupun upaya non organik melalui penjualan portofolio dan hapus buku,” kata Robby Mondong, Deputi Presiden Direktur BBKP.

Total dana simpanan yang dihimpun oleh BBKP pada akhir Q1 2023 tercatat sebesar Rp46,5 triliun, turun 5,4% yoy. Penurunan ini merupakan konsekuensi dari strategi bisnis perseroan untuk mengubah komposisi dana yang dikelola, dengan meningkatkan penghimpunan dana murah atau CASA (Current Account Saving Account).

Saat ini, BBKP akan fokus mempertahankan rasio kredit terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio) pada level 98,5%. Strategi ini dijalankan untuk menghindari dana menganggur yang berlebihan. (KR)