JAKARTA – Bersama Digital Data Centres (BDDC), anak perusahaan baru Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd, akan ikut bersaing di industri data centre provider di Indonesia dengan bantuan sponsor ternamanya, Saratoga dan Provident Capital, serta Konsorsium Macquarie Asset Management.

Angelo Syailendra, President Director BDDC, mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun ini, perusahaan akan merampungkan 2 modul pada 2 data centre miliknya di bilangan Jakarta Barat dan Selatan, sehingga memiliki total daya 6,5 megawatt (MW). "Sampai akhir tahun ini, kami akan memiliki 1.200 existing rak, dan kami targetkan sekitar 30%-40% terisi," klaimnya lebih lanjut.

BDDC juga menargetkan untuk menambah data centre, baik inorganik melalui akuisisi maupun organik melalui pembangunan gedung pusat data sendiri. "Kami berlatar belakang perusahaan investasi, maka akuisisi inorganik adalah sebuah keniscayaan," tambah Setyanto Hantoro, President Commissioner BDDC. Dalam tiga tahun, BDDC menargetkan memiliki 2 tambahan data centre, sehingga totalnya menjadi 4 unit.

Sebelum resmi diluncurkan, BDDC resmi terbentuk pada Desember 2022 oleh Bersama Digital Infrastructure Asia (BDIA), sebuah perusahaan yang juga baru dibentuk pada bulan April 2022 di bawah Saratoga Investment. Perusahaan kemudian mengakuisisi dua data centre milik sponsornya, Saratoga dan Provident Capital, pada bulan Mei 2023 ini.

Untuk merealisasikan kapasitas data centre sebesar 60 MW, BDDC harus menggelontorkan dana sebesar US$ 10 juta per MW atau US$ 600 juta secara keseluruhan. Syailendra menambahkan bahwa dana yang akan digunakan ini akan menggabungkan dana dari sponsor utamanya beserta fasilitas bank. (ZH)