Laba bersih ZYRX turun 49% akibat beban keuangan yang membengkak
JAKARTA. PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) membukukan laba bersih sebesar Rp1,72 miliar pada kuartal pertama (Q1) 2023, 49% lebih rendah dari laba bersih perseroan pada kuartal yang sama tahun lalu.
Padahal penjualan bersih ZYRX pada Q1 2023 mengalami pertumbuhan 6,6% secara year-on-year (yoy) atau dari kuartal yang sama tahun lalu, menjadi sebesar Rp58,93 miliar. Pada Q1 2022, penjualan bersih perseroan tercatat sebesar Rp55,27 miliar.
Berdasarkan segmen produk, sebagian besar penjualan bersih ZYRX pada Q1 2023 berasal dari produk IT, yang berkontribusi sebanyak Rp48,54 miliar. Kemudian produk perangkat komputasi berkontribusi sebanyak Rp10,09 miliar terhadap total penjualan, dan produk lain-lain Rp299,16 juta.
Menurut laporan keuangan yang baru saja dirilis, penurunan laba bersih ZYRX pada Q1 2023 disebabkan oleh kenaikan sejumlah pos pengeluaran seperti beban penjualan & pemasaran, beban umum, dan beban operasional perseroan. Salah satu kenaikan beban yang cukup signifikan yaitu beban selisih kurs yang mencapai Rp5,6 miliar pada Q1 2023, sementara di kuartal yang sama tahun lalu kerugian selisih kurs perseroan hanya sebanyak Rp30,84 miliar.
Per 31 Maret 2023, ZYRX memiliki kas dan bank sebanyak Rp84,53 miliar. Sementar itu total aset perseroan tercatat sebesar Rp564,42 miliar dan total ekuitasnya tercatat sebanyak Rp269,98 miliar. (KR)