Bukukan kenaikan laba fantastis di tahun 2022, ESTA terseok di Q1 2023
JAKARTA - Setelah krisis pandemi yang berangsur berakhir, PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA), perusahaan manajemen hotel, sewa kendaraan, dan sewa properti, membukukan pendapatan hingga Rp43,5 miliar di akhir tahun buku 2022.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan ESTA, kenaikan pendapatan sebesar 22% year-on-year (yoy) pada tahun 2022 kemudian menghasilkan laba bersih akhir tahun sebesar Rp3,17 miliar. Pertumbuhan laba bersih ESTA ini sangat signifikan, bergerak maju hampir 450% yoy dari Rp574,9 juta pada akhir Desember 2021.
Hal ini sejalan dengan naiknya tingkat hunian hotel-hotel milik ESTA dan anak perusahaannya, PT Esta Prima Investama (EPI). Kenaikan paling signifikan terlihat pada Hotel Amaris Pakuan Bogor yang mencatat tingkat okupansi hotel sebesar 69,26% dari 47,79% di tahun 2021.
Untuk tahun 2023, ESTA akan menargetkan tingkat hunian hotel naik sekitar 3%-6% di 4 hotel miliknya. Perseroan juga akan mempersiapkan belanja modal sebesar Rp53 miliar, yang akan dialokasikan untuk pembangunan ballroom di Hotel Amaris Gorontalo serta pembelian kendaraan baru untuk disewakan.
Berdasarkan pernyataan Melvin Wangkar, Direktur Utama ESTA, saat dijumpai di Online Annual Public Expose ESTA hari ini (10/5), perseroan akan menargetkan pertumbuhan kinerja sebesar 20% yoy untuk tahun 2023, didominasi oleh segmen hotel. "Ini target yang optimistis untuk dicapai, dibantu dengan kondisi pandemi yang sudah mereda," tutupnya.
Namun, jika melihat laporan keuangan perseroan untuk kuartal I tahun 2023, perseroan tampak harus bekerja ekstra keras. Walaupun pendapatannya melonjak hampir 3 kali lipat dari Rp2,9 miliar menjadi Rp10,61 miliar di akhir Maret 2023, ESTA membukukan kerugian hingga Rp966,9 juta, memburuk dari minus Rp566,2 juta di Q1 2022 akibat membengkaknya beban keuangan. (ZH)