IATA - PT. MNC Energy Investments Tbk

Rp 37

-1 (-3,00%)

JAKARTA - PT MNC Energy Invesments Tbk (IATA) akan menerbitkan surat utang senilai maksimum Rp 1,5 triliun. Jaminan atas rencana penerbitan surat utang ini berupa aset perusahaan.

Andi Tenri Dala Fajar, Sekretaris Perusahaan PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mengungkapkan rencana penerbitan surat utang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada (16/6). "Rencananya digunakan memperkuat struktur permodalan dan keuangan perusahaan," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (11/5).

Nilai surat utang yang akan diterbitkan itu setara 126,53% dari ekuitas perusahaan per Desember 2022 sebesar US$ 75,35 juta.

Perusahaan memiliki PT Bhakti Coal Resources (BCR), yang adalah induk dari delapan perusahaan batu bara dengan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan total luas area tambang untuk sembilan IUP 72.478 Ha. Area IUP itu mencakup PT Bumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dengan perkiraan sumber daya 147,7 juta MT, PT Putra Muba Coal (PMC) memiliki 76,9 juta MT, dan PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) memiliki 31,3 juta MT. Di tiga perusahaan itu cadangan sumber daya masing-masing diperkirakan 92,3 juta MT, 54,8 juta MT, dan 17,3 juta MT.

Selain itu, PT Arthaco Prima Eneri ditargetkan berproduksi batu bara pada tahun ini. Sedangkan untuk PT Energi Inti Bara Pratama, PT Sriwijaya Energi Persada, PT Titan Prawira Sriwijaya, dan PT Primaraya Energi disiapkan beroperasi tahun ini dan tahun 2024. Estimasi total potensi sumber daya mencapai 1,58 miliar MT mengacu pada data BCR. (LK)