Siapkan strategi untuk 2023, nasib free float DNAR belum terungkap
JAKARTA - PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), yang merupakan hasil merger antara PT Bank Dinar Tbk dan PT Bank Oke Indonesia, memaparkan strategi-strategi untuk meningkatkan performanya di tahun 2023.
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), DNAR akan berfokus pada penguatan aset, yaitu perluasan portfolio kreditnya yang kini menyasar pemain-pemain besar, seperti kredit-kredit untuk institusi keuangan, komersial, dan korporasi, sehingga mampu meraih profitabilitas tinggi.
Namun, perseroan juga mengusung implementasi asesmen risiko yang lebih baik dengan menyiapkan sistem credit scoring dan credit control andal untuk customer screening. Hingga akhir 2022, rasio NPL DNAR berada pada level 2,06%.
Menurut Laporan Keuangan Kuartal I 2023, pendapatan bunga naik hingga 60,4% year-on-year (yoy) menjadi Rp232,87 miliar, sehingga membawa laba bersih naik 71,65% yoy menjadi Rp5 miliar.
Perlu diketahui, hingga tahun ini, DNAR adalah salah satu dari sedikit emiten bank terdaftar di BEI yang belum memenuhi aturan free float minimal 7,5%. Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, hingga April 2023, saham publik kurang dari 5% DNAR hanya mencapai 5,74% dari total saham.
Dilansir dari Kontan November lalu, Wakil Direktur DNAR, Hendra Lie, menjelaskan bawa perseroan berencana memenuhi free float pada tahun 2023. Namun, rencana tersebut belum terungkap di laporan keuangan perseroan. Kemudian, pihak IDNFinancials pun tidak dapat menemui pihak manajemen DNAR untuk meminta keterangan terkait isu ini saat Annual Public Expose DNAR. Acara yang seharusnya ditujukan untuk seluruh media dan masyarakat umum tersebut dilangsungkan secara luring hari ini (11/5) di Kantor Pusat OK!Bank di Juanda. (ZH)