BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 9.650

-25 (-0,26%)

JAKARTA - PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) akan mengkonversi utang jatuh tempo senilai Rp 882,60 miliar menjadi saham via private placement. Kreditur baru yang menjadi investor baru di emiten ini yakni, PT Nusantara Utama Investama (NUI).

Dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa (23/5), Benita Sofia, Sekretaris Perusahaan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mengungkapkan Rencana ini akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)pada (28/6). "Perusahaan akan menerbitkan 14,71 miliar saham bernominal Rp 50 per lembar atau setara 68,35% dari modal ditempatkan dan disetor pasca private placement," katanya.

Saat ini, modal ditempatkan dan disetor BUVA Rp 340,56 miliar dan saham portepel Rp 259,43 miliar. Struktur pemegang sahamnya antara lain, PT Asia Leisure Network (ALN) 25%, NV III Holdings Limited 13%, Archipelago Resort and Hotels Limited (ARHL) 27,80%, dan masyarakat 34,20%.

Nantinya modal ditempatkan dan disetor emiten ini menjadi Rp 1,07 triliun dan saham portepel Rp 3,17 triliun. Struktur pemegang sahamnya yakni, NUI 68,35%, ALN 7,91%, NV II 4,12%, ARHL 8,80%, dan masyarakat 10,82%.

NUI, calon pengendali BUVA berafiliasi dengan perusahaan. Adapun modal dasar NUI Rp 500 miliar, modal ditempatkan dan disetor Rp 441 miliar dengan struktur pemilik yakni, PT Basis Utama Prima 99,99% dan Bony Harry 0,01%.

Utang BUVA merupakan kredit modal kerja dari Bank BCA, yang dialihkan ke PT Peak Sekuritas Indonesia (PEAK) dan dialihkan ke NUI mengacu pada perjanjian pengalihan (cassie) pada 12 Mei 2023. Total utang emiten ini Rp 1,05 triliun dengan rincian kredit BCA ke BUVA Rp 724,40 miliar dan BCA ke PT Bukit Lagoi Villa (BLV) Rp 328,19 miliar. (LK)