PGEO - PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk

Rp 1.080

-10 (-0,92%)

JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan laba bersih sebesar US$46,97 juta pada kuartal pertama (Q1) 2023, tumbuh 49,3% secara year-on-year (yoy) atau dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Menurut laporan keuangan yang baru saja dirilis, perolehan laba bersih PGEO pada Q1 2023 ditopang oleh kinerja pendapatan yang mencapai US$102,62 juta. Pendapatan di periode ini tumbuh 18,97% yoy.

Sebagian besar pendapatan PGEO pada Q1 2023 berasal dari area geothermal Kamojang, yang berkontribusi sebanyak US$40,06 juta terhadap pendapatan perseroan. Kemudian area geothermal Ulubelu berkontribusi sebanyak US$27,91 juta, Lahendong US$21,42 juta, Lumut Balai US$10,79 juta, dan Karaha US$2,42 juta.

Sebagai catatan, PGEO baru saja melaksanakan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari 2023. Dalam penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang digelar, perseroan meraup dana segar sebanyak Rp9,06 triliun.

Harga saham IPO perseroan ditawarkan sebesar Rp875 per lembar. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham perseroan berada di level Rp885 per lembar. (KR)