Krisis COVID-19 berakhir, Diagnos Lab bersikap realistis di 2023
JAKARTA - PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), penyedia layanan laboratorium klinis di bawah Grup Bundamedik, mengantisipasi landainya pendapatan dan laba pasca krisis COVID-19. Manajemen pun mengaku bahwa tahun ini, perseroan hanya akan berfokus untuk menyehatkan outlet eksisting tanpa ekspansi lebih jauh lagi.
Hingga akhir kuartal I 2023, tes COVID-19 tidak lagi berkontribusi terhadap pendapatan DGNS, seiring dengan berakhirnya pandemi. "Prospek kami di tahun-tahun ke depan terletak pada tes-tes non-covid, termasuk genomic testing, serta kinerja dari outlet kami," ujar Fergus Richard, Director of Finance, IT, Procurement, and Corplan DGNS, pada Paparan Publik hari ini (19/6). Sejalan dengan strategi tersebut, kontribusi genomic testing terhadap pendapatan DGNS pada Q1 2023 meningkat menjadi 11,2% dari 2,9% di Q1 2022.
Dessy Lapagu, Head of Corporate Finance & Investor Relation, kemudian mengakui bahwa tahun ini, DGNS hanya berfokus untuk menyehatkan kinerja outlet yang telah ada. "Secara finansial, selama tiga kuartal yang tersisa tahun ini, kami akan berfokus untuk menjaga gross profit margin tetap pada 52%-53%, seperti pada akhir 2022," lanjut Lapagu lebih lengkap.
Untuk tahun 2023, Richard mengungkapkan bahwa DGNS telah menyiapkan capital expenditure sebesar Rp35 miliar, Rp7 miliar di antaranya akan digunakan untuk membeli alat medis dan meningkatkan kualitas outlet yang ada. Sementara itu, penggunaan Rp25 miliar lainnya akan difokuskan untuk laboratorium sentral DGNS. (ZH)