Semester I, kontrak baru PTPP tumbuh 6,31%
JAKARTA - Hingga semester I 2023, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) mengantongi kontrak baru Rp 11,62 triliun, tumbuh 6,31% dari periode serupa tahun lalu sebesar Rp 10,93 triliun.
Dalam siaran pers dikutip Kamis (13/7), Bakhtiyar Efendi, Sekretaris Perusahaan PTPP menyampaikan kontrak baru dari pemerintah mendominasi 45,67% dari total kontrak baru, diikuti BUMN 27,27% dan swasta 27,06%. "Komposisi perolehan kontrak terdiri atas 85,10% dari induk usaha dan sisanya 14,90% dari anak usaha," katanya.
Komposisi kontrak baru merujuk lini bisnis perusahaan antara lain, pembangunan gedung 34,8%, jalan dan jembatan 24,6%, perkeretaapian 11,7%, bendungan 9,7%, pelabuhan 8,5%, industri besar 7,4%, irigasi 2,1%, dan minyak dan gas (migas) 1,1%.
Kontrak baru yang diperoleh yaitu, pembangunan The North South Commuter di Philipina Rp 1,36 triliun, Bendungan Cibeet Rp 937 miliar, East Port Lamongan Phase 1A & 1B Rp 767 miliar, Tol Bayung Lencir-Tempino paket 2 Rp 683 miliar, Gedung BSI Antara Rp 607 miliar, Pembangunan jalan menuju masjid IKN dan dermaga logistik Rp 397 miliar, Universitas Haluleo Kendari Rp 240 miliar, duplikasi jembatan PIK Rp 205 miliar, dan Rumah Sakit Amanah Banjarmasin Rp 201 miliar.
Disampaikannya perusahaan akan mempertahankan kinerja keuangan dan selektif memilih proyek yang menyumbang pendapatan dan target divestasi sampai akhir tahun sebesar Rp 1,4 triliun. "Perusahaan akan terus meningkatkan tata kelola dan kinerja yang didukung pengembangan sistem Enterprise Resource Planning (ERP)," katanya. (LK)