Mulai book building, MUTU ungkap prospek bisnis masa depan
JAKARTA - PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU), yang berada di tengah proses book building menuju penawaran saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengungkapkan tiga fokus strategi bisnis perseroan yang menjadi prospek usaha ke depan.
Kegiatan usaha MUTU berkutat di industri pengujian, inspeksi, dan sertifikasi. "Market size kami akan meningkat secara eksponensial, karena adanya hilirisasi industri, ekonomi hijau, dan masyarakat yang mulai "aware" akan sertifikasi produk," ungkap Irham, Direktur Operasional MUTU, dalam pemaparannya di Public Expose dan Due Diligence Meeting MUTU hari ini (13/7).
Selain layanan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi, MUTU juga memiliki tiga fokus strategi usaha. Ketiganya mencakup natural resources dan green economy, digital economy, dan sharia economy. "Strategi perkembangan usaha kita mengikuti keunggulan Indonesia," tambahnya. Terkait dengan green economy, manajemen memproyeksikan terdapat peningkatan permintaan sertifikasi karbon di Indonesia sebagai pasar carbon trading kedua terbesar di dunia setelah Brazil.
Sejalan dengan strategi bisnis ini, berdasarkan prospektus singkat, 66% hasil IPO akan dialokasikan oleh MUTU untuk belanja modal, termasuk pendirian 5 laboratorium uji baru. "Ada 5 [laboratorium yang akan dibangun] tahun ini; di Aceh, Palembang, Kendari, Manado, dan Pasuruan," jelas Arifin Lambaga, Presiden Direktur MUTU, lebih lanjut di konferensi pers. Sementara itu, sisanya, 34%, akan digunakan sebagai belanja operasional (operational expenditure/opex). (ZH)