HMSP - PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

Rp 635

+5 (+0,79%)

JAKARTA. Volume penjualan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terkoreksi 4,1% menjadi secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi sebanyak 40,5 miliar batang pada semester pertama (1H) 2023.

Sebelumnya pada 1H 2022, volume penjualan rokok HMSP tembus 42,3 miliar batang.

Penurunan tersebut sejalan dengan kinerja penjualan industri rokok di Indonesia yang melambat 5,6% yoy. Menurut laporan pengendali HMSP, Philip Morris International (PMI), volume penjualan rokok yang beredar di Indonesia pada 1H 2023 tembus 141,1 miliar batang. Sementara di semester yang sama tahun lalu tercatat sebanyak 149,5 miliar batang.

Jacek Olczak, Chief Executive Officer PMI, pihaknya masih cukup yakin dengan fundamental grup Philip Morris yang cukup kuat pada semester kedua. “Oleh karena itu kami meningkatkan forecast pertumbuhan pendapatan bersih sampai akhir tahun 2023, menjadi sekitar 7,5% sampai 8,5%,” kata Olczak dalam keterangan resminya.

Pada awal 2023, PMI juga telah mengestimasi penurunan volume penjualan rokok global pada semester pertama sekitar 1-2%. Namun estimasi ini tanpa memperhitungkan volume penjualan di China dan Amerika Serikat.

Meskipun volume penjualannya turun pada 1H 2023, pangsa pasar rokok PMI di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 28,7%. Sebelumnya pada 1H 2022, pangsa pasar PMI di Indonesia hanya sebesar 28,3%.

Sebagai catatan, HMSP membukukan laba bersih sebesar Rp2,16 triliun pada kuartal pertama (Q1) 2023, menurut data idnfinancials.com. Laba bersih di periode ini naik 12,85% secara yoy. (KR)