JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi memperkenalkan aplikasi GoPay kepada publik Indonesia hari ini, Rabu, 26 Juli 2023. Sejak inisiasinya pada tahun 2016, kini GoPay memiliki platform aplikasinya sendiri, terlepas dari aplikasi Gojek maupun Tokopedia.

Patrick Walujo, Direktur Utama GOTO, menyatakan bahwa peluncuran aplikasi GoPay bertujuan agar layanan dompet digital ini merambah masyarakat yang lebih luas. “Ini juga dapat menjadi langkah awal agar pengguna GoPay berubah menjadi pelanggan Gojek dan Tokopedia,” sambungnya saat ditemui di acara Peluncuran Aplikasi GoPay di Gojek HQ hari ini (26/7).

Hingga Desember 2022, pengguna aktif ekosistem GOTO sudah mencapai 63 juta. Jika dibandingkan penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa, maka potensi pasar yang ada masih sangat besar. “Kita ingin GoPay untuk semua masyarakat Indonesia,” ujar Hans Patuwo, Direktur dan Presiden GoTo Financial.

Patuwo juga percaya bahwa aplikasi GoPay ini adalah upaya mencapai inklusivitas keuangan. “Masih terdapat 97 juta penduduk Indonesia yang unbanked,” tambahnya.

Perlu ditekankan bahwa aplikasi GoPay yang baru diluncurkan ini tidak akan menggantikan aplikasi GoPay yang terintegrasi di dalam aplikasi Gojek dan Tokopedia. “Bahkan, fitur-fitur GoPay akan tetap kami kembangkan di aplikasi Gojek maupun Tokopedia. Jadi, sebenarnya tidak akan ada perubahan apa pun [bagi pengguna lama],” jelas Patuwo.

Menjunjung tinggi keringanan aplikasi, fitur rekap keuangan, hingga fitur transfer ke bank tanpa biaya admin, GoPay disebut memiliki tingkat keamanan yang berlapis. “Kami memikirkan dan sudah banyak berinvestasi di security feature, agar pengguna terlindungi dari fraud,” jelas Walujo.

Ketika GoPay diluncurkan pertama kali pada tahun 2016, layanan ini bertujuan untuk mengurangi ketidaknyamanan transaksi tunai pada layanan GoRide, yang sudah digunakan masyarakat luas sejak 2015. Namun, kini, GoPay sudah menjadi layanan financial technology terkemuka di Indonesia. (ZH)