ADMF - PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Rp 10.100

+75 (+1,00%)

JAKARTA - Menjaga optimisme terhadap kinerjanya, PT Adira Dinamika Finance Tbk (ADMF) menargetkan mencapai pertumbuhan pembiayaan baru hingga 14%-20% pada tahun 2023. Namun, manajemen mengaku akan tetap berhati-hati, terutama dengan normalisasi tren industri automotif, harga komoditas yang turun dan suasana menjelang tahun politik 2024.

Dewa Made Susila, Presiden Direktur ADMF, mengaku bahwa momentum pertumbuhan pembiayaan, terutama automotif, akan tetap ada. "Hanya saja, growth di semester dua tidak sekencang di semester pertama," jelasnya, "Ada normalisasi growth, karena base effect."

Kinerja Adira Finance di semester I tahun ini memang menanjak. Mencatatkan total pembiayaan naik menjadi Rp20,4 triliun, piutang ADMF mencapai Rp50,9 triliun. Kemudian, laba bersih di H1 2023 juga melonjak 24% year-on-year (yoy) menjadi Rp818 miliar. "Karena didorong oleh meningkatnya pendapatan sebesar 10% yoy," tambah Sylvanus Gani, Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance saat ditemui di Media Update Kinerja Adira Finance H1 2023.

Mengenai pendanaan, ADMF tercatat baru saja menerbitkan obligasi dan sukuk di Juli lalu.
"Penerbitan obligasi adalah salah satu sumber pendanaan utama Adira, karena tenornya panjang dan harganya kompetitif," ungkap Made. "Kalau marketnya bagus, mungkin saja di semester II, kita issue bonds lagi."

Selain itu, menurut Made, ekonomi Indonesia yang stabil juga mendorong kinerja bisnis automotif. "Karena dalam bisnis ini, yang paling penting itu adalah daya beli dan confidence level konsumen," ucapnya. (ZH)