Kerugian Sritex membengkak jadi Rp1,17 triliun pada semester pertama
JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), emiten tekstil dan garmen yang dikenal dengan nama Sritex, membukukan kerugian sebesar US$78,03 juta atau sekitar Rp1,17 triliun pada semester pertama (1H) 2023.
Menurut laporan keuangan yang telah dirilis, kerugian tersebut disebabkan oleh kinerja penjualan SRIL, yang hanya mencapai US$166,90 juta atau Rp2,50 triliun pada 1H 2023. Penjualan pada 1H 2023 52,17% lebih rendah dibandingkan dengan kinerja pada semester yang sama tahun lalu, di mana perseroan membukukan penjualan sebesar US$348,89 juta.
Berdasarkan pasar, penurunan penjualan SRIL terjadi di pasar domestik dan ekspor. Penjualan perseroan di pasar domestik pada 1H 2023 turun menjadi US$85,67 juta. Sedangkan penjualan ekspor terkoreksi menjadi US$81,26 juta.
Pada 1H 2022, penjualan SRIL di pasar domestik tahun lalu tembus US$177,06 juta. Sementara penjualan di pasar ekspor sebesar US$171,83 juta.
Saat ini ekuitas SRIL dalam kondisi defisit US$859,05 juta. Sedangkan total asetnya tercatat sebesar US$707,43 juta. (KR)