PWON - PT. Pakuwon Jati Tbk

Rp 388

+6 (+1,55%)

JAKARTA - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mengalokasikan Rp 1,35 triliun dari total belanja modal (capital expenditure/capex) kisaran Rp 2,4 triliun guna membeli lahan dan operating asset pada tahun ini. Hingga semester I 2023, emiten konstituen Indeks52 ini merealisasikan capex Rp 756 miliar.

Alexander Stefanus Ridwan, Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menyampaikan alokasika capex antara lain, sebanyak Rp 856 miliar untuk pembangunan  proyek baru dan renovasi, akuisisi FourPoints Kuta Bali Rp 165 miliar, dan Rp 1,35 triliun jika ada opportunity membeli lahan dan operating aset. "Alokasi pembangunan dan renovasi antara lain, pembelian lahan di Bekasi Rp 400 miliar, proyek ECM Tower Rp 250 miliar, dan Rp 100 miliar renovasi mall, hotel Yogya dan mall di Solo, serta penyelesaian proyek di  PM (Pakuwon Mall), KK (Kota Kasablanka, dan TP (Tunjungan Plaza)," katanya ketika ditemui IDNFinancials di Gandaria8 Office Jakarta, Selasa (15/8).

Menurut dia, perusahaan juga telah menyelesaikan akuisisi lahan seluas 12,4 Ha di Batam senilai Rp 372 miliar, yang sumbernya dari belanja modal. Lahan di Batam, katanya, akan dikembangkan secara bertahap mulai tahun depan setelah perijinan dirampungkan. "Rencana pengembangan di Batam, untuk retail mall, 2 hotel dan 3 apartemen," kata Stefanus.

Di semester I 2023, emiten ini meraup Rp 2,89 triliun, naik dari periode serupa tahun lalu sebesar Rp 2,75 triliun, laba kotor Rp 1,61 triliun, tumbuh dari Rp 1,41 triliun, dan laba bersih tahun berjalan Rp 1,24 triliun, naik dari Rp 89,48 miliar.

Kontributor utama pendapatan PWON dari pendapatan kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 1,95 triliun, pendapatan sewa ruangan Rp 908,16 miliar, dan pendapatan apartemen service Rp 33,08 miliar.

Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencakup yakni, pendapatan jasa pemeliharaan Rp 415,21 miliar, penjualan kondominium dan kantor Rp 281,36 miliar, pendapatan hotel Rp 488,64 miliar, penjualan tanah Rp 406,57 miliar, dan pendapatan usaha lainnya Rp 363,51 miliar. (LK)