AKRA bidik penjualan lahan di KIK JIIPE capai Rp 2 triliun
JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan pendapatan dari Penjualan Tanah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik sebesar Rp 2 triliun hinga akhir tahun ini. Tahun lalu, monetisasi atas KIK itu menyumbang pendapatan kisaran Rp 1 triliun.
Vembu Suresh, Direktur AKRA menyampaikan perusahaan optimistis penjualan lahan di KIK JIIPE lebih 75 hektare (Ha) sampai akhir tahun nanti. "Sampai saat ini sudah 30 ha selesai terjual. Nilainya seluruhnya (75 Ha) mencapai lebih Rp 2 triliun," katanya ketika ditemui IDNFinancial di AKR Tower, Rabu (16/8).
Pihaknya mencari para tenant dari kluster industri metal, electronic, dan chemical yang membutuhkan lahan di atas 5 Ha-20 Ha. "Kami tidak mencari perusahaan yang mencari lahan 1-2 Ha. Tapi, perusahaan calon tenan yang butuh listrik, air, dan pelabuhan dalam satu kawasan," ujarnya.
Menurut Suresh, konsep KIK JIIPE untuk perusahaan yang mengutamakan efisiensi logistik dan listrik. Potensi monetisasi lahan JIIPE mencapai Rp 20 triliun. Oleh karena itu, pihaknya selektif memilih calon tenant agar mendapatkan nilai tambah ketika masuk di kawasan itu.
Lahan KIK JIIPE tercatat seluas 1.751 Ha, mencakup lahan terjual dan disewakan 332 Ha, land bank 1.014 Ha, dan lahan untuk fasilitas 405 Ha. Sejumlah tenant yang beroperasi di kawasan itu antara lain, PT Nippon Indosari Corporindo, PT Fertilizer Inti Technology, PT Clariant Adsorbent Indonesia, PT Waskita Beton Precast, PT Adhimix PCI Indonesia, dan PT Cahaya Maju Lestari, dan PT Freeport Indonesia.
Pada semester I 2023, penjualan tanah kawasan industri, listrik dan utilisasi lainnya menyumbang Rp 520,39 miliar dari total pendapatan sebesar Rp 19,71 triliun. Pada tahun lalu, penjualan lahan kawasan industri, listrik dan utilisasi lainnya Rp 977,56 miliar. (LK)