ARNA - PT. Arwana Citramulia Tbk

Rp 740

-5 (-0,68%)

JAKARTA - Di tengah melambatnya kinerja, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) tetap fokus menggarap pembangunan Plant 4C di Ogan Ilir, Sumatra Selatan, setelah sukses mengawali operasi pabrik terbarunya, Plant 5C di Mojokerto, Jawa Timur.

Menurut Edy Suyanto, Chief Operating Officer (COO) ARNA, Plant 4C akan siap beroperasi paling lambat pada kuartal 1 (Q1) tahun 2025 mendatang. Ekspansi Plant 4C diharapkan akan mendukung kapasitas produksi keramik eksklusif miliknya, ARNA Solitaire.

Produk yang menyasar kelas menengah ke atas tersebut pertama kali diproduksi di Plant 5C di Mojokerto, yang baru resmi beroperasi pada Maret 2023 lalu. Ekspansi pabrik ini didorong oleh kebijakan pemerintah untuk menurunkan HGBT menjadi US$6.

Dengan bantuan tersebut, ARNA dapat menghemat biaya produksi, dan menganggapnya sebagai peluang untuk masuk ke pasar menengah ke atas. "Selama ini segmen ini dikuasai pemain-pemain impor," jelas Suyanto saat ditemui di sesi wawancara dengan IDNFinancials Rabu lalu (30/8).

Selain itu, Suyanto juga mengungkapkan bahwa ada permintaan dari loyal customer dan distributor untuk menyediakan varian lengkap produk ARNA yang menjangkau segala kelas pasar. "Sehingga distributor bisa menawarkan one-stop shopping produk dari ARNA," tambahnya.

Hingga tahun ini, ARNA sudah memiliki 5 plant yang tersebar di Jawa dan Sumatra. Menurut Suyanto, lokasi yang tersebar ini juga menjadi kekuatan ARNA, karena dapat menekan biaya logistik lewat jaringan distribusi yang luas.

"Kami hari ini punya hampir 33.000 toko yang memasarkan produk kami di seluruh Indonesia, serta 46 sub-distributor yang sudah memiliki infrastruktur yang lengkap," jelas Suyanto.

Walaupun tengah menghadapi tren penurunan kinerja akibat lesunya pasar keramik domestik, ARNA tampak tidak takut untuk ekspansi pabrik. "Kita ini membeli pasar; kita expand. Saya tidak khawatir bahwa sales tahun ini kita tidak sebagus tahun lalu," klaim Suyanto percaya diri. (ZH)