Defisiensi modal, OCAP masih raih laba dari selisih kurs
JAKARTA - Meski pendapatan nihil dari lini bisnis utamanya, PT Onix Capital Tbk (OCAP) masih mengumpulkan laba di semester I 2023. Capaian laba di tengah emiten ini terseok-seok dengan defisiensi modal Rp 219,48 miliar per semester I 2023.
Dikutip dari Laporan Keuangan Semester I 2023 pada Senin (11/9), perusahaan ini tidak mencatatkan pendapatan dari lini bisnis utama melainkan dari penghasilan lainnya yakni, keuntungan selisih kurs mata uang Rp 10,15 miliar, pendapatan bunga Rp 20,58 juta dan lainnya Rp 44,35 juta. Laba emiten ini tercatat Rp 7,19 miliar, lebih tinggi dari periode serupa tahun lalu yang mencatatkan rugi Rp 8,56 miliar.
Pendapatan emiten ini nihil pasca menutup anak usahanya, PT Onix Sekuritas (OS) dan PT Menteng Medikal Indonesia (MMI), anak usaha PT Onix Investama (OI). Pembubaran MMI karena OI induk usahanya telah mengakhiri kerja sama dengan mitra usahanya per Juni 2020.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip, Mauritius Ray, Direktur OCAP mengatakan MMI merupakan salah satu sumber pendapatan utama OCAP sehingga penutupan tersebut akan berdampak terhadap kelangsungan usaha.
Pekan lalu (8/9), saham emiten ini tercatat Rp 0, turun drastis dari harga saham per 19 Juni 2023 tercatat Rp 159 per saham. Kapitalisasi pasar emiten ini di titik terendah sejak beroperasi. Pada Agustus 2023, jumlah saham emiten ini tercatat 273,20 juta saham dengan kepemilikan antara lain, Hardjanto 8%, UOB Kay Hian (Hongkong) 45%, Djajusman Surjo 35%, dan masyarakat 12%. (LK)