MDKA - PT. Merdeka Copper Gold Tbk

Rp 1.630

+35 (+2,00%)

JAKARTA. Pendapatan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang melambung sebesar 52,32% terkuras oleh tingginya biaya yang melejit lebih tinggi dari pendapatan. Sehingga emiten pertambangan mineral itu membukukan rugi bersih sebesar US$49,21 juta atau setara dengan Rp738,21 miliar pada semester I-2023.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2023, pendapatan usaha MDKA sebesar US$520,03 juta atau setara dengan Rp7,80 triliun (kurs jisdor 27 Juni Rp15.000). Angka tersebut naik 52,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$341,40 juta. 

Pendapatan tersebut berasal dari penjualan emas, perak, katoda tembaga dan feronikel ke pihak ketiga melalui ekspor sebesar US$354,63 juta, naik 16,34% dari US$304,82 juta.  Sedangkan penjualan ke pihak ketiga di pasar domestik tercatat US$166,78 juta melonjak 376,66% dari US$34,98 juta.

Seiring dengan naiknya pendapataan, beban pokok Perseroan juga melonjak sebesar 99,96% menjadi US$473,89 juta atau setara Rp7,10 triliun dari US$236,99 juta.  Biaya pengolahan menjadi contributor tertinggi bengkaknya beban usaha, mencapai US$513,82 juta, disusul biaya pertambangan sebesar US$55,24 juta, biaya penyusutan US$44,24 juta, biaya amortasi sebesar US$10,10 juta dan biaya pemurnian sebesar US$701,54 ribu. 

Tingginya beban biaya itu berdampak pada merosotnya laba kotor menjadi US$46,13 juta atau setara Rp692,06 miliar, turun 55,81% dari US$104,40 juta. Sebagai dampak akhir adalah MDKA membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$49,21 juta atau setara dengan Rp738,21 miliar dari laba US$96,79 juta yang dicatat pada semester I-2022. (AM)