JAKARTA. Terus meningkatnya harga saham PT Sekar Laut Tbk (SKLT) mendorong manajemen untuk melakukan stock split atau pemecahan nilai saham dengan rasio 1:10. agar likuiditas transaksi saham SKLT dapat meningkat. "Maka dari itu, direksi hendak mengusulkan agenda stock split saham perseroan agar likuiditas saham bisa menjadi lebih baik," ujar Direktur SKLT John Canfi Gozal.

Dalam kerbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), John mengatakan Perseroan melakukan stock split karena direksi melihat harga saham SKLT selama ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan usaha perseroan.

Sejak perdana lisitng di BEI pada 1993,  harga IPO yang Rp500 per saham, kini sudah melesat 400% di kisaran Rp2.500 per saham. Oleh karena itu, direksi SKLT memandang perlu mengambil tindakan agar harga saham perseroan lebih terjangkau kepada masyarakat luas.  Pada penutupan perdagangan Jumat, (29/9/2023), saham SKLT berada di level Rp2.350 per saham. Secara year-to-date (ytd), saham SKLT sudah menguat 20,51% dari posisi Rp1.950 sepanjang tahun 2023.

Manajemen akan meminta persetujuan Aksi korporasi tersebut kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 November 2023. Jika aksi korporasi tersebut direstui pemegang saham, maka pengumuman stock split dilakukan pada 16 November 2023, dan tanggal akhir perdagangan saham dengan nominal lama pada 21 November 2023. 

Perdagangan saham dengan nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada 22 November 2023 dan perdagangan saham di pasar tunai dimulai pada 24 November 2023. Jumlah saham saat ini sebanyak 690,74 juta saham dan akan menjadi 6,90 miliar saham eselah stock split. (AM)