DFAM perkirakan terjadi penurunan pendapatan
JAKARTA - PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) mengkoreksi target pendapatan di akhir tahun ini terkait lambatnya penjualan dan penyewaan perumahan.
Soviadi Nor Rachman, Sekretaris Perusahaan DFAM menyampaikan penurunan penjulan dan penyewaan akan berimbas pada kesulitan cash flow. "Menyebabkan operasional terganggu terutama dalam penyewaan pembayaran kewajiban jangka pendek atau utang bank," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa (3/9).
Menurut dia, pelambatan penjualan terjadi di perumahan Madanaya Residence Batang dan Jatayu Residence Pekalongan.
Pada semester I 2023, emiten ini mengumpulkan pendapatan Rp 34,65 miliar, naik dari periode serupa tahun 2022 sebesar Rp 30,59 miliar. Laba kotor Rp 18,13 miliar, lebih tinggi dari Rp 15,52 miliar, namun mencatatkan rugi bersih tahun berjalan Rp 9,21 miliar, sedikit lebih rendah dari sebelumnya, rugi Rp 9,96 miliar.
Kontributor terbanyak dari Hotel sebesar Rp 28,05 miliar, diikuti Real Estate Rp 2,81 miliar, dan Penyewaan Rp 1,09 miliar. Di semester I 2022, segmen Hotel menyumbang pendapatan Rp 11,96 miliar, Real Estat Rp 2,05 miliar, dan Penyewaan Rp 1,05 miliar. (LK)