INTP - PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

Rp 7.575

+75 (+1,00%)

JAKARTA. Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Christian Kartawijaya meraih Penghargaan sebagai The Best CEO In Constrruction Materials And ESG dari kolaborasi Tempo.co dan IDNFinancials.com, pada akhir pekan lalu di Hotel Sofitel, Nusa Dua Resort, Bali.

Anugerah tersebut diberikan karena Christian memiliki komitment yang tinggi terhadap penerapan ESG (Environment Social and Governance) di INTP dengan mengurangi bahan bakar batubara ke beberapa energi alternatif seperti kompos dari sampah, juga sekam padi, cangkang kelapa sawit yang semua itu mengurangi pemakaian karbon CO2. Pembakaian bahan bakar alternatif tersebut telah mengurangi bahan bakar batu bara sekitar 20%, dengan biaya yang jauh lebih murah sekitar 30%-40%. INTP juga menggunakan bahan bakar alternatif sol sepatu dan sudah berkerjasama dengan PT Unilever Tbk untuk pemakaian pempers yang di reject.

Komitmen INTP dalam konsep penerapan ESG merupakan salah satu dari tiga strategi besar Perusahaan yaitu: diversifikasi dan diferensiasi produk dan service. Dua strategi besar lain adalah pembuatan foot print foot print untuk mendekatkan kepada pasar sehingga akan mengurangi beban biaya. Strategi lainnya adalah digitalisasi dan otomatisasi.

Christian dalam suatu wawancara khusus dengan IDNFinancials.com memaparkan bahwa diversifikasi penting,  tapi bukan sekedar diversifikasi, melainkan harus berkaitan dengan ESG. “Untuk itu kami memperkenalkan semen srek atau yang kami sebut duracem ( durability semen),” ujarnya belum lama ini. Campuran srek semen ini bisa menghemat CO2 hingga 50%-60% sehingga bagus untuk penerapan ESG. Menurut Christian bahan srek ini juga tahan terhadap abrasi air laut. PT Indocement pun telah menggunakan untuk Pembangunan di Pelabuhan Patimban.

Masih terkait dengan divesifikasi, PT Indocement juga memperkenalkan semen hidrolis pada tahun 2021. Dengan kekuatan yang sama, pemakaian semen ini mengurangi  CO2 hingga 12%. Dia berharap ke depan, PT Indocement akan semakin kuat dalam penerapan konsep ESG. “Proses penerapan ESG memang sangat Panjang. Tetapi akan sangat menjadi fokus karena tujuan kita adalah Material to Built Our Future,” ujarnya.

Tidak hanya dari sisi penerapan ESG, dari sisi kinerja keuangan, INTP juga menjadi Perusahaan bahan material yang sangat profitable. Kinerja selama 5 tahun terakhir ini cenderung stabil meski badai pandemic banyak berdampak terhadap menurunnya kinerja keuangan di hampir Sebagian besar Perusahaan lain. Pada tahun 2019 sebelum pandemic misalnya, pendapatan INTP mencapai Rp15,4 triliun dengan net profit Rp1,84 triliiun. Kinerja itu hanya turun sedikit pada tahun 2020 ketika krisis pandemic Covid-19 menerpa, dengan pendapatan sebesar Rp14,18 triliun dan net profit Rp1,8 triliun. Bahkan pendapatan pada akhir tahun 2022 lebih tinggi dibanding sebelum pandemi, sebesar Rp16,33 trliun dengan net profit Rp1,8 triliun. laporan keuangan per Kuartal III-2023 memperlihatkan pendapatan mencapai Rp12,93 triliun dengan net profit Rp1,27 triliun.

TOP CEO INDONESIA 2023 merupakan penghargaan bergengsi bagi CEO Perusahaan Terbuka (Tbk) atas pencapaian dan keberhasilan memimpin perusahaan dalam aspek keuangan (financial aspect) dan dampak terhadap lingkungan (social impact).

Pemberian apresiasi ini melalui sejumlah tahapan pengumpulan data dan riset, di antaranya laporan keuangan dan keberlanjutan perusahaan, serta wawancara secara tatap muka ataupun virtual kepada para CEO.

Pemberian penghargaan juga diwarnai dengan Talkshow bertema: Menuju Indonesia Emas 2045, dan menghadirkan pembicara 4 CEO dari Perusahaan besar dan ternama, yaitu Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra, Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk David Hidayat, Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Christian Kartawijaya dan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Nicolas D Kanter. (AM)