SMGR - PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk

Rp 3.590

-10 (-0,28%)

JAKARTA. Donny Arsal, Direktur Utama PT Semen Indonesia Grup (SIG) (Ticker: SMGR) meraih penghargaan sebagai The Best CEO In Construction Materials (The Largest Market Share) dari tempo.co dan IDNFinancials.com. Acara yang berlangsung pada akhir pekan lalu di Hotel Sofitel, Nusa Dua resort, Bali itu dihadiri tidak kurang dari 100 CEO Perusahaan public.

Donny dianugerahi penghargaan tersebut karena dalam kepemimpinannya berhasil membawa SIG menjadi penguasa lebih dari 50% pangsa pasar di Indonesia pada Kuartal III-2023. Perusahaan memiliki fasilitas produksi dan distribusi semen tebesar dan terluas di Indonesia mencakup pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, 8 pabrik penggilingan semen, 7 pelabuhan, 385 distributor dan lebih dari 70.000 toko ritel.

“Sehingga kami bisa mengatakan Perusahaan memiliki jaringan distribusi bahan bangunan yang sangat luas untuk menjangkau semua wilayah di Indonesia, lebih cepat dari pesaing dengan biaya yang paling efisien. Ini merupakan keunggulan kompetitif yang akan kami maksimalkan untuk menjaga/memperluas pangsa pasar serta menunjang keberlanjutan bisnis sebagai Perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terbesar di Indonesia,” kata Donny dalam jawaban tertulis kepada IDNFinancials.com beberapa waktu lalu. 

Dengan keunggulan dalam jaringan distrbusi ini, SIG juga akan menjadi pilihan terbaik untuk menjadi mitra bagi perusahaan atau tehnologi bahan bangunan global yang ingin mengembangkan pasar di Indonesia.

Kinerja Perusahaan meski terlihat mulai pulih namun pertumbuhan dari pos pendapatan relatif lamban dan belum bisa menyamai pendapatan yang diperoleh sebelum pandemi. Total pendapatan pada 2019 SMGR mencapai Rp40,37 triliun dan posisi Desember 2022 jumlah pendapatan mencapai Rp36,38 triliun. Sedangkan net profit pada tahun 2022 sudah menyamai posisi sebelum pandemi yaitu Rp2,36 triliun dibandingkan Rp2,39 triliun.Pertumbuhan yang lamban tersebut seiring dengan kondisi pasar semen di Indonesia yang saat ini over supply.

Dari sisi keberlanjutan, Donny menegaskan SIG mendukung konsep keuangan berkelanjutan yang tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan kelestarian lingkungan atau ESG (Environmental, Social, Governance). Dukungan tersebut tercermin pada 3 pilar keberlanjutan Perusahaan, yaitu mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, perlindungan terhadap lingkungan, serta menciptakan nilai untuk karyawan dan Komunitas, kata Donny dalam jawaban tertulis kepada IDNFinancials.com belum lama ini.

Untuk mewujudkan pilar kedua, yaitu perlindungan terhadap lingkungan, SIG telah menetapkan sejumlah strategi yang meliputi: Pengurangan emisi gas rumah kaca (CO2), Pemanfaatan sumber daya terbarukan (berbahan dasar limbah) sebagai bahan baku  dan bakar alternatif, Pengurangan emisi udara signifikan (emisi debu) dan melakukan monitoring secara kontinu, Meningkatkan efisiensi air dengan mengurangi pengambilan air baku (water withdrawal), dan Melindungi keanekaragaman hayati yang berada di area operasional

Atas komitmen terhadap ESG, SIG mendapat kredit sindikasi Sustainability Linked Loan (SLL) dari 12 (dua belas) perbankan sebagai kreditur pada 19 Desember 2022. SLL ditujukan untuk refinancing eksisting utang bank sindikasi dan tidak menambah utang. Selain sebagai komitmen SIG terhadap inisiatif dekarbonisasi, SLL juga memberikan benefit penurunan margin bunga dibandingkan utang bank sindikasi eksisting dengan terms yang lebih baik. Kredit sindikasi SLL sendiri merupakan bagian dari rangkaian Sustainability Framework yang telah dirilis oleh SIG pada 14 Oktober 2022 lalu.

Donny selanjutnya memaparkan bahwa SLL menjadi satu aspek penting untuk menunjukkan keseriusan dalam hal ESG, sehingga dapat meningkatkan ESG Score SIG serta meningkatkan kepercayaan dan eksposur investor. SLL juga merupakan inisiatif SIG dalam kerangka program dekarbonisasi terutama untuk memitigasi Transition Risk dalam TCFD.

SIG juga telah menetapkan Sustainability Road Map yang salah satu fokusnya ada pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 515 kg CO2/ton semen euivalen pada tahun 2030. Penetapan target penurunan emisi karbon tersebut dilakukan dengan pengurangan clinker factor, peningkatan substitusi panas dari bahan bakar alternatif, dan optimalisasi konsumsi energi termal spesifik.

Berbagai inisiatif tersebut tak hanya berkontribusi pada penurunan emisi karbon, namun juga  berdampak positif pada cost efficiency dan peningkatan profitabilitas Perusahaan.

Donny selanjutnya memaparkan bahwa indesutri semen ke depan akan semakin berat. Meski demikian Perusahaan tidak boleh hanya berdiam di red ocean dengan mengandalkan semen, melainkan bergerak menuju blue ocean.

“Kami harus mendominasi di red ocean, mengembangkan bisnis blue ocean, memperkuat keunggulan operasional (operational excellence), melakukan integrasi dan sinergi di seluruh lini perusahaan hingga ke level anak Perusahaan,” tegasnya. Perusahaan juga perlu mengembangkan diversifikasi solusi yang inovatif dan masif, membuka pasar baru agar bisa mengimbangi ketatnya persaingan di industri semen.

Di internal Grup, Donny juga menekankan pentingnya kerja sama atau kolaborasi antar unit kerja, antara holding dan anak usaha, juga sesama anak usaha, untuk bersama-sama meningkatkan kontribusi EBITDA serta menciptakan peluang-peluang yang berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan.

Atas sejumlah pencapaiannya tersebut, sepantasnya jika Donny Arsal meraih penghargaan bergengsi atas pencapaian dan keberhasilan memimpin perusahaan dalam aspek keuangan (financial aspect) dan dampak terhadap lingkungan (social impact).

Pemberian apresiasi ini melalui sejumlah tahapan pengumpulan data dan riset, di antaranya laporan keuangan dan keberlanjutan perusahaan, serta wawancara secara tatap muka ataupun virtual kepada para CEO maupun melalui jawaban tertulis.

Pemberian penghargaan juga dimeriahkan dengan Talkshow bertema: Menuju Indonesia Emas 2045, dan menghadirkan pembicara 4 CEO dari Perusahaan besar dan ternama, yaitu Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra, Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk David Hidayat, Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Christian Kartawijaya dan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Nicolas D Kanter. (AM)