GIAA - PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Rp 53

-1 (-2,00%)

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero)  Tbk (GIAA) merogoh US$ 50 juta dari kas internal perusahaan guna melunasi sebagaian surat utang dan sukuk via skema tender offer kepada krediturnya dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Irfan Setiaputra, Direktur Utama GIAA menyampaikan pelunasan sebagian kewajiban kepada kreditur tersebut guna perbaikan kinerja ekuitas. "Pengelolaan aktif atas aset, liabilitas dan ekuitas untuk mengoptimalkan efektivitas arus kas perusahaan dan fundamental kinerja operasional," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip (7/12).

Irfan yang meraih The Most Admired CEO In Turnaround versi Tempo-IDNFinancials, ini mengungkapkan dana yang akan digunakan melunasi kewajiban tidak termasuk pembayaran bunga terutang. "Kebijakan pengelolaan kas perusahaan salah satunya diperioritaskan untuk penyelesaian kewajiban perusahaan kepada kreditur," ujarnya.

Pada triwulan III 2023, emiten ini mencatatkan total aset US$ 6,15 miliar, mendekati nilai total aset pada Desember 2022 sebanyak US$ 6,23 miliar. Untuk kas dan setara kas tercatat US$ 351,81 juta, sedangkan pada Desember 2022 kas dan setara kas sebesar US$ 521,68 juta. Total liabilitas tercatat US$ 7,76 miliar, hampir setara dengan total liabilitas pada Desember 2022 sebanyak US$ 7,77 miliar. Di dalamnya tercatat utang obligasi sebesar US$ 735,98 juta.

Menurut dia, perusahan akan semakin lincah (agile) dan prudent dengan memastikan penyelesaian kewajiban kepada kreditur. Upaya tersebut, katanya, telah mempertimbangkan votalitas pasar saat ini dan peningkatan suku bunga di pasar mata uang dollar Amerika Serikat (US$).
 
Disampaikannya periode partisipasi tender offer akan berlangsung hingga pekan depan (15/12) dan pelunasan sebagian kewajiban akan dilaksanakan pada (21/12). "Ini turut merepresentasikan komitmen Garuda bergerak adaptif mengoptimalkan perbaikan fundamental kinerja operasi, dengan memperhatikan secara seksama outlook ekonomi makro guna menjaga momentum pemulihan kinerja," katanya. (LK)