TRGU - PT. Cerestar Indonesia Tbk

Rp 210

+2 (+0,95%)

JAKARTA – Walaupun laba bersihnya menyusut pada Q3 2023, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) tampak percaya diri akan kinerja pendapatannya, menargetkan maksimal Rp4,4 triliun penjualan pada akhir tahun ini.

Seperti yang diberitakan IDNFinancials sebelumnya, TRGU mencetak lonjakan penjualan 54,1% year-on-year (yoy) hingga akhir September 2023. Angkanya bergerak drastis dari Rp2,55 triliun menjadi Rp3,93 triliun.

Dalam Paparan Publik Tahunan Cerestar Indonesia 2023 hari ini (13/12), diungkapkan bahwa lini bisnis pakan ternak telah menyumbang lebih dari Rp900 miliar pada total pendapatan, walaupun pabriknya baru rampung dan beroperasi pada Q3 2023 lalu.

“Sejak Januari 2023 hingga kuartal-III, kami telah lebih dahulu melakukan penjualan, menggunakan pabrik sewaan,” ungkap jajaran direksi TRGU hari ini.

Terlepas dari pendapatannya yang meroket, TRGU mengalami penurunan laba bersih yang tajam pada Q3 2023. Laba bersihnya melorot dari Rp72 miliar menjadi Rp5 miliar, jatuh hingga 93,5% yoy.

Berdasarkan keterangan jajaran direksi, penurunan ini disebabkan penurunan harga jual yang terlalu cepat di industri, yang bahkan lebih cepat dari penurunan harga bahan baku.

“Pembeli menggunaan metode mark-to-market, yang berarti mereka mau menyamakan harga dengan kondisi pasar saat itu, yang sudah menurun. Namun, suplai yang kami jual, yang disimpan di silo, kami beli saat harga masih tinggi,” jelasnya.

TRGU mengakui adanya krisis singkat dari Maret hingga Juli 2022 akibat perang Rusia-Ukraina, yang kemudian memicu kenaikan harga bahan bakunya: gandum impor.

“Untuk sekarang, kami fokus impor dari Rusia, Australia, Kanada dan AS, serta Amerika Selatan, seperi Argentina,” ungkap mereka lebih jauh. (ZH)