BBYB - PT. Bank Neo Commerce Tbk

Rp 266

-34 (-11,00%)

JAKARTA – Yakin dengan pertumbuhan kreditnya, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memasang target peningkatan kredit sebesar 20%-25% pada tahun 2024. Manajemen juga mengungkapkan optimismenya mengenai titik balik kinerja usaha di tahun depan.

Berdasarkan Paparan Publik Tahunan Bank Neo Commerce 2023 yang digelar hari ini (19/12), hingga September 2023, kredit BBYB dilaporkan hampir menyentuh Rp11 triliun. Angka ini telah jauh melampaui kredit yang disalurkan sepanjang tahun 2022 sebesar Rp10,24 triliun.

“Untuk tahun 2024, kami menargetkan pertumbuhan kredit 20%-25%, didorong oleh diversifikasi kredit kami,” ujar Aditya Wahyu Windarwo, Pjs. Direktur Utama BBYB, pada publik. “Harapannya, dana pihak ketiga (DPK) dan CASA turut tumbuh.”

Windarwo mengungkapkan bahwa BBYB akan melebarkan segmen kreditnya ke komersial dan UKM. Hal ini juga disebut sebagai strategi perseroan dalam mengelola NPL, karena kedua segmen dianggap lebih stabil dalam kolektabilitas utang dibandingkan dengan kredit retail atau konsumen.

Hingga Q3 2023, BBYB mencatatkan NPL sebesar 3,8%. “Angkanya memang lebih tinggi dari peers atau competitor kami,” aku Windarwo. “Namun, sudah lebih stabil dalam 5-6 bulan terakhir. Maka, sekarang kami dapat memaksimalkan potensi revenue kami.”

Selain itu, dihadapkan dengan rugi berturut-turut sepanjang tahun ini, Windarwo tetap optimis. “Pada bulan Oktober dan November, kami sudah ada profit. Untuk Desember, kami harap efisiensi yang optimal dapat membawa hasil yang serupa.”

Manajemen merasa positif bahwa Q1 2024 akan menjadi titik balik turnaround kinerja usaha BBYB menuju profitability sepanjang tahun 2024. “2024 adalah tahun di mana kami percaya bahwa setelah tiga tahun bertransformasi, kami dapat mencetak posisi keuangan yang lebih baik,” tutup Windarwo. (ZH)