Meski harga turun, Bayan Resources genjot produksi batu bara hingga 18,7% tahun ini
JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN), emiten tambang milik konglomerat Low Tuck Kwong, menargetkan produksi batu bara tembus hingga 57 juta ton pada tahun ini.
Target tersebut 18,7% lebih tinggi dari realisasi produksi batu bara BYAN pada 2023, di mana angka produksi batu bara perseroan mencapai 48 juta ton.
Manajemen BYAN menyebut target tersebut sejalan dengan pertumbuhan volume produksi batu bara perseroan dari tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut juga didorong oleh ekspansi lahan tambang yang dimiliki perseroan.
“Volume produksi batu bara pada 2024 berpotensi naik 15% sampai 20% karena ekspansi tambang North Pakar di Tabang,” tulis Manajemen BYAN, dalam keterangan resminya.
Dengan target tersebut, BYAN akan menjadi produsen batu bara terbesar ketiga di Indonesia. Pada peringkat pertama, ada PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang memproduksi sekitar 80 juta ton. Sementara itu di peringkat kedua ada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang memproduksi sekitar 64 juta ton.
Sebagai catatan, harga batu bara menurut Indeks Newcastle dalam setahun terakhir turun sekitar 96% ke level US$127,20 per ton. Namun dalam 5 tahun terakhir, harga batu bara bergerak naik sekitar 32%. (KR)